Sabtu, 26 Oktober 2013 di 18.17 Diposting oleh Guilty Class ZERO 0 Comments

PARTHENOGENESIS
Kasus parthenogenesis memberikan hikmah kepada manusia, jangan sampai terjadi di masa mendatang ada fitnah bahwa bila ada ibu yang melahirkan tanpa ayah sebagai anak haram. Ilmu pengetahuan pada masa kini mampu menjawab berbagai misteri yang dulunya masih menjadi misteri dan mitos, sebagai pelajaran, apakah kita semakin beriman kepada Allah atau sebaliknya malah menjadikan ilmu pengetahuan sebagai agama.

Suatu kejadian parthenogenetik parsial pada seorang manusia telah dilaporkan di New Scientist edisi 7 Oktober 1995 dengan judul, "The boy whose blood has no father."
Dalam kasus pria, seluruh sel harus memiliki kromosom Y, tetapi dalam kasus kajian yang satu ini mengenai seorang anak lakilaki berusia 3 tahun, sel-sel darah putih hanya mengandung kromosom XX saja. Para peliput juga memaparkan bahwa kadang-kadang, kromosom-kromosom wanita membawa satu kromosom X yang termasuk gen pria, dan para periset pada mulanya menduga kasus kajian mereka merupakan sebuah contoh sindroma tersebut. Namun, mereka telah menggunakan teknologi DNA yang sangat sensitif, dan mereka tidak berhasil mendeteksi materi kromosom Y satu pun dalam sel-sel darah putih anak itu. Akan tetapi, kulit anak itu didapati berbeda secara genetika dari darahnya, yakni memiliki kromosom X dan Y keduanya. Suatu analisa yang lebih rinci terhadap kromosomkromosom X pada kulit dan darah anak itu, menunjukkan bahwa seluruh kromosom X identik dan sepenuhnya berasal dari ibunya. Demikian pula, anggota-anggota pada masingmasing pasangan 2 kromosom lain dalam darahnya sangat identik, seluruhnya berasal dari sang ibu. Penjelasan yang diberikan oleh para periset tersebut adalah, ovum yang belum mengalami fertilasi telah mengaktifkan dirinya sendiri dan membelah diri menjadi sel-sel yang identik; salah satu sel tersebut kemudian difertilasi oleh sperma dari sang bapak dan hasil campuran sel-sel itu mulai tumbuh sebagai sebuah embrio normal. Hal ini menggambarkan bahwa terbentuknya sel-sel secara parthenogenetik di kalangan mamalia tidak selamanya gagal. Dalam kasus anak laki-laki ini, proses itu berhasil menciptakan suatu sistim darah normal.
 

0 Responses so far.

Posting Komentar