Sabtu, 18 Februari 2012 di 07.41 Diposting oleh Guilty Class ZERO 1 Comment





kreeekkk.... suara pintu rahasia yang ada dirumah tua itu menggema ke seluruh bagian rumah. Disana seperti dimensi lain, di rumah yang kecil itu terdapat pintu rahasia yang menghubungkan ke ruangan yang benar-benar luas dan seharusnya tidak ada disana. tapi pada kenytaannya ruangan itu ada, ruangan luas berdinding batu seperti sebuah kastil, atau lebih tepatnya seperti sebuah penjara bawah tanah. dari ruangan itu memancar keluar aura gelap yang menyesakkan.
"inilah alasannya megapa ruangan ini bernar-benar ku kunci rapat. aura jahat dari grimoire yang tersimpan disini begitu pekat sampai membuat kami tidak bisa tidur" sepertinya Ravine sangat tidak ingin membuka pintu ini.
"hmm..." Altair seperti tidak merasakan apa-apa... tidak, dia tau kalau ada aura yang pekat, tapi dia tidak terpengaruh sama sekali dan itu membuat Ravine dan Ayako heran.
"emm.... Altair?"
"ya? ada apa Aya?"
"apa kau tidak terpengaruh sama sekali dengan aura sepekat ini?"
"sejujurnya aku meraskannya tapi itu tidak masalah buatku"
pernyataannya itu membuat mereka terkejut. tidak mungkin ada manusia biasa yang tidak terpengaruh grimoire, grimoire adalah sebuah perwujudan dari kejahatan yang pernah ada di dunia, semua itu di jadikan sebuah buku yang mengandung sihir-sihir gelap.

Altair mulai mencari dan melihat isi grimoire itu. dia banyak menemukan mantra-mantra kuno yang dia tidak mengerti sama sekali
"hmm..."
"kau dapat sesuatu?" Ravine ingin tau.
"tentu saja"
"apa itu???" Ayako terkejut karena ia tidak menyangka kalau Altair bisa mengerti bahasa kuno
"yang ku dapat adalah..... bahasa kuno yang sangat tidak ku mengerti" Ia mengatakannya dengan wajah polos
GUBRAAAKKK! Ravine dan Aya terjatuh akibat lawakan garing dari Altair.
"ahahahaha kalian ini bagaimana?? aku tidak mungkin mengerti bahasa tingkat dewa seperti ini kan? hahahaha"
"ternyata orang aneh sepeti Altair bisa melawak jugaa ahahahahaha" mereka semua tertawa bersama.

----

malam hari.
tok tok tok tok
tok tok tok plang!

"Aduh! jari ku terisis.... kakak.... tolong dong."
"ada apa sih ay? ya ampun... masa motong bawang aja sampe segitunya... biasanya kamu ga ceroboh."
"hahaha kan ada saat-saat dimana seorang wanita harus bersikap ceroboh agar terlihat feminin."
"kamu tuh g ada femininnya sama sekali tau" Ravine menjawab dengan wajah datar.
sambil mengusap tangannya yang terisis Ayako memikirkan apa yang di lakukan oleh Altair sekarang
"hmm apa yang sedang dia lakukan ya??"
saat itu juga Ravine menyadari kalau adik telah jatuh cinta.

.............
................
....................
tuk. suara buku tertutup di sebuah ruangan gelap. Altair telah selesai membaca Grimoire yang ke 4 dan dia merasakan perasaan yang sangat dirindukannya. Perasanan gelap yang sangat nyaman, perasaan sendirian dan kesepian yang sangat nikmat.
"ugh... perasaan ku jadi enak begini, padahal aura di ruangan ini penuh dengan negativitas"
dia melihat ke sekelilingnya, menemukan sebuah jendela yang mengarah ke luar, dari jendela itu terlihat berkas sinar bulan, entah mengapa Altair sangat tenang jika melihat bulan dan bintang, serta benda-benda langit lainnya.
"seandainya.... aku bisa ingat dimana rumahku..." sambil melihat ke arah cahaya bulan, dia mendengar suara pintu terbuka dan ia terkejut dengan orang yang membuka pintu itu.
READ MORE - Stellars vol.1 part 3